Buku Gambar

Hari sudah larut, tapi Santi kelihatannya masih sibuk mengotak-atik meja belajarnya dan seluruh sudut-sudut kamarnya. Ia sedang mencari buku gambarnya yang besok pagi akan diperiksa. Ia sudah menyelesaikan gambarnya itu, tapi Ia bingung telah meletakkannya entah dimana.
"Maaa, Mama lihat buku gambarku nggak?" teriak Santi dari kamarnya sambil berjalan keluar.
"kenapa lagi sih. kok, setiap ada barangmu yang hilang, Mama yang ditanya duluan. periksa dulu sana baik-baik" balas Ibunya.
"Sudah. . . Tapi nggak ada. . ."
"ingat-ingat dulu dong, lagian kenapa malam-malam begini baru dicari. . . tadi Siang memangnya kau kemana saja? pacaran. . ?"
"ihh. . Mama nih sembarangan saja ngomongnya. . Bantuin dong nyarinya. . ." desak Santi
"ya udah. Tunggu Mama selesai strika seragamnya Adik kamu dulu. . ."
"cepetan. . . "
kemudian Santi melanjutkan pembedahan kamarnya itu. Kali ini Ia tak hanya melempar buku-buku yang ada di meja belajar, Ia bahkan menghempaskan pakaian-pakaian dari lemari. semua yang berpeluang menjadi tempat penyimpanan yang aman, Tak lepas dari incarannya. setelah puas bermain di bagian Lemari, matanya segera tertuju pada tempat tidurnya. langsung saja memeriksa di bawah bantal, di bawah kasur, dan di kolong pun tak lupuT dari tangan pengacak itu.
Karena jengkel bercampur lelah, Ia pun tidur dilantai dan berguling-guling kesana kemari. Merengek-rengek seperti Adiknya yang jika tidak diijinkan bermain di luar rumah. . .
"waduh.. Santi!! Kenapa sampai barantakan kayak gini.. " tegur Ibunya saat melihat buku-buku dan pakaian-pakaian berlepotan di lantai. . . Udah begitu, ditidurinya pula. .
"Oh iya ya. Kenapa nggak kepikiran dari tadi" bisik Santi yang segera beranjak dari lantai dan berjalan cepat menuju kamar Adiknya.
"eh.. Kamu mau apa. ." kata Ibunya yang terkejut saat Santi mulai menendang-nendang pintu kamar Adiknya.
"woi. Bangun. buka pintunya. . . (buk buk buk) kalo nggak, pintu ini akan melayang ke mukamu. . ." teriak Santi
"Santi. Adikmu lagi tidur, dari tadi dia capek bantuin Mama kerja. . ."
"Ahg. . . Itu aja dibanggain. Siapa lagi Ma, kalo bukan Anak sialan ini yang mencuri buku gambarku. ."
"hush. . . Jaga mulutmu. . . Tidak baik menuduh orang sembarangan tanpa bukti. . . "
"haaaa. . . Bela trus, bela trus. . . "
(pIp pIp)
"itu ayah kamu pulang. . . Mama mau buka pagar dulu. . ."
tak lama kemudian (cRik crik)
"ini kak, buku gambarnya. . ." kata Toni sambil menyerahkannya dengan senyuman tanpa dosa
"Anak Gomblok. . Sini. ." sambil melayangkan sebuah tamparan di pipi Adiknya yang masih kelas 2 SD.
(pLok. . . Bukk)
sesudah menampar, Ia menendang pula adiknya sudah yang tergeletak di lantai. Seketika itu, Toni menangis menahan sakit di wajah dan di perut. Santi kemudian berjalan menuju kamarx, karena sangat terkejut melihat Ayah dan Ibux di depan pintu, Ia tanpa sengaja melepaskan buku gambar itu dari tangannya dan buru-buru menuju kamarnya, Ia takut kena marah dari Orang Tuanya.
Tentu saja Ayah Santi tidak berdiam diri mendengar tangis Toni karena dipukul kakaknya itu, Ayahnya mencoba mendobrak pintu kamar santi dan mencaci-cacinya dari luar. .
Santi sendiri sudah ketakutan mendengar cacian Ayahnya itu dan Ia bingung harus melakukan apa. . .
Ia menutup mata dan telinga serta menyelimuti seluruh tubuhnya dengan selimut hangat. Berharap agar tidak mendengar kata-kata Ayahnya itu.
Sedangkan Ayahnya sendiri sudah mulai lelah, pintu Rumah mereka terbuat dari kayu yang kuat dan menggantung dengan kokoh. Akhirnya Santi tidur dengan berselimutkan ketakutan.
Keesokkan harinya saat Santi bangun, Ia bingung apakah hari ini Ia akan ke sekolah atau tidak. . .
Ketika Ia membuka pintu kamarnya, ternyata tak bisa dibuka. . .
"waduh kok terkunci sih. gawat nih,, hari ini kan Pak Guru cakep mengajar, nggak boleh ketinggalan nih. . Tapi bagaimana aku bisa keluar dari Rumah ini. ." pikir Santi "kalo lompat dari jendela. Wii, bisa mati dong.. Oh iya, sms Mama aja, pasti dibukain"
selesai mengirim sms, Santi membersihkan dirinya dan berseragam. Saat mencoba membuka pintu kamarnya, ternyata sudah tak terkunci lagi.
"yes.. Thank you Mom. ." bisik Santi. Ia tak tahu bahwa sms yang dikirimkan pada Ibunya itu dibaca oleh Toni. Ibunya sendiri saat itu tertidur pulas karena semalaman menjaga Toni. Toni yang membaca pesan itu kemudian bangun dan menyusup ke kamar orang tuanya. Ayahnya masih tertidur, karena hari ini tidak masuk kerja.
Santi kemudian mengambil buku gambarnya yang berada di depan kamarnya. tanpa berpikir kenapa buku itu tergeletak dengan rapi di situ.
Setiba di sekolah, Santi terlambAt beberapa menit. Tapi untunglah pelajaran belum dimulai.
"selamat pagi pak" sapa seluruh siswa dengan kompak.
"Ya, pagi anAk-anak" balas pak guru
"gila. . . Tambah cakep aJa tuh bapak. . ." bisik teman sebangku Santi
"huhh. . . Sialan. . . Hari ini aku tak bisa Menikmati ketampanan Pak David lagi. uhh. . . Kepalaku sakIt. . . " keluh Santi Dalam hati.
selesai mengabsen Pak David memanggil Santi
"Iya Pak. ."
"coba bawa gambar kamu kesini. . ."
"Duh. Tunggu Sebentar Pak. . . "
Santi segera mengeluarkan buku gambarnya dari tas. Dan meletakkannya di mejanya, memeriksa satu per satu gambarnya untuk melihat apakah ada yang rusak.
Alangkah terkejutnya saat Ia melihat sebuah gambar di halaman Berikutnya. . . Ia memandang lama gambar itu. Sedangkan Pak Guru mulai mendesaknya agar segera menunjukkan hasil karyanya itu. Dan seketika itu Santi menangis, teman-temannya pun terkejut. Sebenarnya apa yang terjadi dengan Santi. Banyak di antara mereka beranggapan Bahwa Santi menangis karena tidak menyelesaikan gambar-gambarnya. Tetapi mereka salah besar, Santi menangis karena melihat sebuah gambar yang bukan Dia yang membuatnya, melainkan Adiknya. Gambar sebuah rumah yang tak lain rumah mereka sendiri, dan disana ada gambar dirinya dan adiknya, bergandengan tangan dan tersenyum bahagia dan di bawahnya bertuliskan "I love u" dan ada juga yang ditulis huruf cetak kecil "kakak tak akan terganti".
Santi kini sadar bahwa Toni mengambil buku gambarnya hanya untuk mengungkapkan Rasa Sayang dan Cinta kepadanya.

2 comments:

Jangan Buang Waktu buat Spam...
untuk yang tidak memiliki account, silahkan pilih Nama/Url Url nya dikosongkan saja, atau anda juga bisa menggunakan URL facebook anda

Terima Kasih